Ninja
Rangka Standar pemegang rekor 7,2 detik milik tim So-Tech Racing Team
(Semarang) pasti hadir di Best Of The Best Drag Bike 2014. Event ini
berlangssung di sirkuit Tawang Mas, Semarang, Jateng, 2 Februari 2014.
Jokinya Dwi Batank (Semarang) dan juru koreknya Solikhin pada Ninja
berkelir kombinasi hitam-oranye yang telah disegarkan lagi.
Iya
sih, sebatas ganti ring piston, kampas kopling dan oli mesin. Tapi
mesin 2-tak itu terasa mengembalikan kesegarannya. Apalagi digas joki
paham kondisi lintasan Tawang Mas seperti Batank. “Hasil setting
sementara konstan di 7,3-7,4 detik, kendala cuaca bisa jadi penyebab
gagal ulangi rekor. Bila normal, main di Pantura menjanjikan tuh,” kata
Batank sambil sebut bahwa Ninja frame standartnya sudah over stroke 1 mm dengan bandul kruk-as ZX.
Biacara
Ninja frame standart wilayah Semarang memang diminati dan dinanti.
Makanya, Rudi Zulkarnain dari Ndayak Racing Pro selaku penyellenggara
memprediksi kelas ini tembus di atas 30 starter plus kategori lokal.
Tapi di balik itu, ada yang ditunggu persaingan Hendra Kecil (Magelang)
dan Dwi Batank. “Kita akan gas di Semarang, jokinya Hendra,” bilang
Taufik Omponk, bos tim OP 27, Jogja.
Tim
yang mengandalakn juru korek Andoex alias Aan ini bisa disebut ‘rival’
sejati pasukan So-Tech. Makanya, untuk mengukuhkan diri sebagai tim
penguasa Ninja, tahun ini Hendra resmi dikontrak OP 27 untuk kelas
sportnya. Pertemuan tiga ‘pertandingan’ yang sama-sama dihadiri
keduanya, Batank unggul, kedudukan 2-1.
“Bicara
rekor tak mudah diulang, karena cuaca dingin aspal kurang panas membuat
daya grip ban juga kurang. Apalagi bila tempat acara sempat diguyur
hujan, ya sulit. Fokus pada podium saja. Nantinya, rekor pertemuan jadi
3-1. Hehehe,” canda Batank.
Walau bercanda tetap sebagai tantangan
0 komentar:
Posting Komentar