Salah satu metode
yang digunakan untuk menetapkan Kadar air pada suatu bahan adalah dengan
menggunakan metode “Penetapan air dengan metode oven“, yaitu suatu metode yang
dapat digunakan untuk seluruh produk makanan, kecuali produk tersebut
mengandung komponen-komponen yang mudah menguap atau jika produk tersebut
mengalami dekomposisi pada pemanasan 100oC–102oC sampai
diperoleh berat yang konstan pada penimbangan berkali-kali (Apriyantono, 1989).
Kadar air dalam makanan menurut
Sudarmadji (1989) dapat ditentukan dengan berbagai cara:
1.
Metode Pengeringan
(Thermogravimetri)
Prinsipnya menguapkan air yang ada
dalam bahan dengan jalan pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat
konstan berarti semua air sudah diuapkan. Cara ini relatif mudah dan murah. Kelemahannya
antara lain:
a.
Bahan lain di samping air juga ikut
menguap dan ikut hilang bersama dengan uap misalnya alkohol, asam asetat,
minyak atsiri, dan lain-lain.
b.
Dapat terjadi reaksi selama
pemanasan yang menghasilkan air atau zat mudah menguap lain. Contoh gula
mengalami dekomposisi atau karamelisasi, lemak mengalami oksidasi dan
sebagainya.
c.
Bahan yang mengandung bahan yang
dapat mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah
dipanaskan.
2.
Metode Destilasi (Thermovolumetri)
Prinsip
penentuan Kadar air dengan destilasi adalah menguapkan air dengan “pembawa”
cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi daripada air dan tidak
dapat campur dengan air serta mempunyai berat jenis lebih rendah daripada air.
Zat kimia yang dapat digunakan antara lain: toluen,
xylen, benzena, tetrakhlorethilen, dan
xylol.
Cara
penentuannya adalah dengan memberikan zat kimia sebanyak jumlah yang ditentukan
biasanya 75–100 mL pada sampel yang diperkirakan mengandung air sebanyak 2–5 mL,
kemudain dipanaskan sampai mendidih. Uap air dan zat kimia tersebut diembunkan
dan ditampung dalam tabung penampung. Karena berat jenis air lebih besar
daripada zat kimia tersebut maka air akan berada di bagian bawah pada tabung
penampung. Bila pada tabung penampung dilengkapi skala maka banyaknya air dapat
diketahui langsung. Alat yang dipakai sebagai penampung ini antara lain tabung
Strak-Dean dan Sterling-Bidwell atau modifikasinya.
3.
Metode Khemis
a.
Cara Titrasi Karl Fischer
b. Cara
Kalsium Karbid
c.
Cara Asetil Klorida
4.
Metode Fisis
a.
Berdasarkan tetapan dielektrikum
b.
Berdasarkan konduktivitas listrik
(daya hantar listrik) atau resistansi
c.
Berdasarkan resonansi nuklir
magnetik
d.
Metode khusus misalnya dengan
kromatografi
0 komentar:
Posting Komentar